Assalaamualaikum Wr. Wr.
Dalam belajar bahasa inggris sering kita memberi atau mendapatkan
materi “Word Game”, yang bisa diartikan sebagai permainan kata. Nah kali ini IP
Germpol akan memberikan penjelasan tentang berbagai Word Game yang ada di luar
negeri. Kita bisa meng-apply permainan-permainan tersebut ke dalam kelas Bahasa
Inggris kita. Apa saja word game tersebut?
Let’s check it out….???
I.
Anagram
Anagram adalah sejenis
permainan kata, yang dimainkan dengan cara menyusun ulang huruf-huruf dari
sebuah kata membentuk kata lain. Tentu saja huruf-huruf yang disusun haruslah
huruf yang sama tanpa mengurangi atau menambahkan huruf lain. Misal, anagram dari
“buta” adalah “batu”, “tuba”, “baut”, dan “tabu”. Anagram dari “ikan” antara
lain “kain”, “kina”, dan “naik”.
II.
Alfagram
Alfagram adalah permainan menyusun ulang huruf dari sebuah kata
agar sesuai urutan alfabetis. Misal alfagram “kompasiana” adalah “aaaikmnops”.
Semakin cepat kita menyusun alfagram dari sebuah kata, maka otak kita pun makin
terlatih untuk berpikir cepat, tepat, dan sistematis. Jadi bisa dibilang ini
adalah salah satu permainan kata yang mengasah otak dan melatih kecepatan
berpikir.
III.
Acrostic
Bisa dikatakan sebagai permainan sastrawi. Yaitu seni merangkai
sebuah kalimat atau beberapa kalimat dalam satu atau beberapa bait (puisi)
dengan menggunakan sebuah nama sebagai huruf-huruf awal. Misal, akrostik versi
satu kalimat dari Kompasiana.
Kebiasaan
oma
melukis
pantai
atau
sungai
itu
aku
nilai
apik
Sedikit maksa memang, hehe. Sementara untuk versi puisinya
kira-kira seperti ini….
Kala mentari bertolak dari persembunyiannya
Oh, lihatlah, burung-burung bercericit ria menyambutnya
Mentari pun tersenyum dibuatnya
Putri malu perlahan kembali menengadah
Awan pun seakan-seakan membisikkan
Syair tentang kehidupan
Imajinasiku pun ikut bersenandung
Akankah mentari lelah berpendar?
Namun aku percaya
Alam masih akan berseri seribu tahun lagi
Tidak hanya satu huruf, tapi bisa juga menggunakan beberapa huruf
di awal bait. Misal begini:
KOMputerku mati lagi
PArah sekali, padahal baru kemarin direparasi
SIAl, dasar komputer butut!
NAsib, ini artinya aku harus membeli komputer baru
Untuk para penyair, boleh juga sesekali mencoba menulis puisi
dengan rumus seperti ini.
IV.
Acrostic Ganda
Masih sejenis dengan acrostic di atas, bedanya huruf akhir dari
setiap bait ikut membentuk kata yang sama dengan yang dibentuk huruf awal.
Kurasakan asa yang merangkak naik
Oh-oh, dalam dadaku pun bergejolak sebuah animo
Melewati masa mudaku yang terpuruk dalam
Pelangi pun tergugah seiring angin yang bertiup
Asaku semakin membuncah tinggi bersama rasa
Sanggupkah asaku hinggap di puncak termanis
Inginku mengukir semua itu pada dinding imaji
Akan kujemput impian yang lama membara
Namun bila kehendak Tuhan berkata lain
Apa daya, biarkan asaku terbang berkelana
V.
Anamonic
Yang ini memang agak rumit. Taruhlah dua kosakata. Kosakata
pertama ditambahkan huruf demi huruf dari kosakata kedua dan menghasilkan
kata-kata baru. Saya ambil contoh yang paling simpel:
Kosakata 1: Di
Kosakata 2: Maka
Maka, anamonicnya adalah:
- Di + M = Dim (ukuran
panjang 1/12 kaki)
- Di + A = Dia (persona
tunggal yg dibicarakan, di luar pembicara dan kawan bicara), atau Dai (orang
yg kerjanya berdakwah)
- Di + K = Dik (adik,
kata sapaan untuk saudara, teman yg lebih muda dr penyapa)
Ket: meski pun ada dua huruf “A” di kata “maka”, namun kita tidak
perlu mengulangnya setelah menemukan anamonic dengan huruf “K”.
Rumit, bukan? Tapi permainan ini bisa jadi tantangan tersendiri,
lho!
VI.
Blanagram
Ialah permainan kata dengan memanfaatkan satu kosakata, dan
mencari kata-kata lain dengan cara mengganti satu demi huruf dari kata tersebut
dengan huruf lain.
Kita
ambil kata “duka” sebagai contoh:
- Ganti huruf D dengan L, maka
akan terbentuk kata “luka”, “kaul”, “lauk”, dan “laku”
- Ganti huruf D dengan S, maka
akan terbentuk kata “suka”, “kaus”, “saku”, “kuas”, “kusa”, “sauk”, dan
“ukas”
- Ganti huruf D dengan B, maka
akan terbentuk kata “buka”, “baku”, dan “abuk”
- Ganti huruf D dengan C, maka
akan terbentuk kata “cuka”
- Ganti huruf U dengan O, maka
akan terbentuk kata “kado” dan “koda”
- Ganti huruf K dengan P, maka
akan terbentuk kata “dupa”
- Ganti huruf K dengan H, maka
akan terbentuk kata “aduh”
(Karena tak ada blanagram yang tersedia dengan menggantikan huruf
A, maka pencarian berakhir di sini. Dari sini dapat disimpulkan bahwa jumlah
blanagram dari kata “duka” adalah 19 buah)
VII.
Hangman
Nah, yang ini sih sudah familiar. Konsep permainan ini sempat diadopsi
oleh kuis “Roda Impian” di SCTV beberapa tahun silam. Pemain pertama memiliki
kata rahasia dan membuat beberapa garis berdasarkan jumlah huruf dari kata
tersebut, dan pemain lain menebak kata tersebut dengan menebak huruf yang
kira-kira termasuk di dalamnya. Bila ternyata huruf tidak tersedia, maka si
pemilik kata berhak membuat garis demi garis yang akan menjadi elemen yang
membentuk gambar orang tergantung atau “hangman”. Satu huruf yang salah
diganjar dengan satu garis.
Bila para pemain terus menerka huruf yang salah sampai akhirnya
garis-garis elemen itu membentuk g`mbar “hangman” yang utuh, maka dia
dinyatakan kalah. Pemain yang menang adalah yang mampu menebak kata rahasia
paling dulu.
VIII.Heterogram
Yakni kata-kata yang mengandung huruf-huruf yang berbeda-beda
alias tidak ada yang terulang. Dalam bahasa Inggris, heterogram terpanjang
adalah “uncopyrightable”.
Beberapa kosakata heterogram dalam bahasa Indonesia antara lain
“diam”, “muka”, “aku”, “kamu”, “cangkul”, “delima”, “durian”, “cambuk”, dan lain-lain.
Ayo cari kosakata heterogram lain sebanyak-banyaknya dan sepanjang-panjangnya!
IX.
Kangaroo word
Kalau ini sepertinya lebih mudah dimainkan dengan kosakata bahasa
Inggris. Permainan ini adalah mencari dua kata yang bermakna serupa (sinonim).
Peraturannya, kata pertama haurs mengandung semua huruf yang dimiliki kata
kedua. Contoh, sinonim dari kata “masculine” adalah “male”. Nah, dalam kata
“masculine” terdapat huruf M, A, L, dan E bukan?
Kalau dalam bahasa Indonesia, contoh paling mudah adalah “dia” dan
“ia”, “kamu” dan “kau”, “engkau” dan “kau”, “daku” dan “aku”. Agak rumit,
memang.
X.
Lexicant
Permainan ini bisa dimainkan dua orang atau lebih. Pemain pertama
menulis satu huruf, lalu secara bergiliran mereka menambahkan satu demi satu
huruf yang bisa diletakkan di depan maupun belakang huruf sebelumnya. Tentunya
huruf yang ditambahkan harus membentuk kosakata yang terdapat dalam KBBI. Bila
seorang pemain menambahkan huruf yang membentuk kata yang tidak ada di KBBI,
dia kehilangan giliran.
Contoh:
Pemain 1:
A
IA
RIA
RIAK
ERIAK à kehilangan giliran
Pemain 2:
TERIAK
RTERIAK à kehilangan giliran
Pemain 1:
BERTERIAK
XI.
Pangram
Pangram adalah seni kalimat yang menggunakan setiap huruf dalam
alfabet di dalamnya. Pangram paling populer di dunia adalah “The quick brown fox jumps over a lazy
dog”. Sementara di Indonesia, adalah sebuah pangram yang cukup
dikenal, yaitu “Saya lihat foto Hamengkubuwono ke-XV bersama enam zebra purba
cantik yang jatuh dari Alquranmu”.
Pangram versi saya sendiri, “Saya bermain xilofon di bawah horizon
langit senja, adik di dalam kamar membaca dan menafsirkan Alquran, dan Papa
menonton televisi di ruang tamu” (kepanjangan, ya?) Bagaimana dengan versi
Anda?
XII.
Palindrom
Palindrom adalah kosakata atau kalimat yang bisa dibaca dari depan
maupun belakang, karena menghasilkan bunyi yang sama. Misal:
- Tamat
- Kodok
- Katak
- Kasur Nababan
rusak
Ada sebuah palindrom Latin yang unik, karena ia akan mengulang
kalimat yang sama bila menyatukan gabungan huruf pertama, huruf kedua, huruf
ketiga, huruf keempat, dan huruf kelima dari masing-masing kata pembentuknya.
Palindrom itu berbunyi “Sator Arepo Tenet Opera Rotas”.
Kira-kira apa lagi ya, kata-kata atau kalimat yang membentuk
palindrom?
XIII.Word polygon
Yang ini juga pernah kita mainkan. Comot sebuah kata yang memiliki
banyak huruf. Lalu cari sebanyak-banyaknya kata yang bisa terbentuk dari
huruf-huruf yang ada di kata tersebut. Contoh:
NASIONALISASI
- nasi
- (maaf) onani
- alis
- oli
- sial
- sila
- nila
- lain
- dll
XIV.
Ambigram
Kalau yang ini membutuhkan kemampuan visualisasi artistik.
Ambigram adalah seni membuat satu atau serangkaian kata atau nama yang terbaca
sama bila dilihat lebih dari satu sudut pandang. Misal :
Saya kira itulah beberapa permainan kata yang bisa dimainkan di
waktu luang. Bisa dengan sahabat, maupun si kecil. Yah, daripada anak-anak kita
terus menerus memainkan game komputer yang berisiko pada kesehatan mata dan
siapa tahu memuat konspirasi negatif dan konten yang tak layak dilihat panca
inderanya, cobalah sesekali mengajaknya memainkan permainan sederhana seperti
ini. Lebih murah, tapi dampaknya pada perkembangan otak akan lebih terasa.
(Dari berbagai sumber)
No comments:
Post a Comment